Selasa, Maret 27

Bangkit dari Kegagalan

Kegagalan yang saya maksud disini biasa diartikan apapun. Entah kegagalan dalam cinta, pertemanan,pendidikan ataupun karier. Disini saya hanya ingin share dengan apa yang telah saya alami satu bulan yang lalu. Dan yang saya alami cukup berat bagi saya, mungkin bagi kalian tidak apalagi bagi yang pernah merasakan apa yang telah saya almi bahkan lebih. Satu bulan yang lalu saya harus menerima kenyataan bahwa saya harus mengulang penelitian S1 yag telah saya kerjakan selama 1 tahun sejak Februari 2011.
Hancur, kecewa, dan menangis. Itu pasti. Dan itu adalah luapan perasaa yang saya alami saat itu. Tapi, saya pun berfkir apakah saya akan stuck dengan keadaan ini. Terpuruk dalam situasi yang tidak pasti. Meratapi dan terus mengatakan "Saya menyesal" dengan kejadian ini. Oh, Tidak! Itu hanya akan menghabiskan waktu yang saya punya. Curhat? Oke, saya akui cara itu cukup ampuh tapi apakah saya akan terus bergantung dengan orang, menunggu pemberian semangat dari orang-orang di sekitar kita. Semua orang punya kepentingan dalam kehidupannya, dan kita tdak mungkin terus merecoki kehidupan mereka dengan cerita dan keluhan kita mengenai kejadian ini.

Yang saya bisa lakukan saat itu adalah meyakinkan diri saya bahwa saya bisa mengahadapi kejadian ini. Saya berusaha menumbuhkan prinsip dalam hati  saya adalah "Saya tidak boleh kalah dalam peperangan ini entah melawan keadaa ataupun seseorang". Dan saya pun terus menanamkan dalam diri saya bahwa "Never GIVE UP". Mungkin kalian semua akan mengatakan, bahwa apa yang saya tulis mudah tetapi sulit untuk dipraktikkan. Tapi itu pun, saya alami.Sejak kegagalan itu terjadi, saya pun masih mengalami jatuh bangun semangat untu memulai usaha lagi. Dan itu pun sangat sulit, cobaan yang datang bahkan lebih sulit dari sebelumnya. Tapi yang membuat saya bisa bangkit lagi adalah NIAT. Niat kita dalam menjalankan kehidupan ini. Saya selalu yakin, apabila NIAT yang kita miliki tulus maka akan segala sesuatunya akan diberi kemudahan. Selain NIAT, saya pun selalu merasa yakin dengan suatu kalimat "Semua akan indah pada waktunya". Tuhan pasti akan memberi cobaan kepada hamba-Nya dimana hamba-Nya pasti bisa melewatinya. Cobaan itu bisa jadi untuk membentuk pribadi kita menjadi manusia yang lebih baik ataupun untuk mngevaluasi diri kita atas apa yang telah kita lakukan di masa lalu. Dan mungkin, cobaan yang saya alami  saat itu merupakan salah satu dari  dua cobaan di atas.
Selain cara tersebut, kita pun  bisa mencoba  untuk lebih memaknai kejadian apapun yang terjadi dalam kehidupan ini. Mencoba mempelajari hubungan sebab akibat dalam kehidupan, kebaikan dan keburukan yang kita tanam akan kita dapatkan efeknya di masa yang akan datang dan hal itulah yang akan membuat kita berfikir dua kali untuk bertindak.Dan yang terakhir mencoba untuk terus bersyukur dengan apa yang telah kita peroleh serta melihat realita yang terjadi di sekitar kita bahwa cobaan yang kita alami bukan apa-apa dibandingkan cobaan yang dialami di luar sana tetapi mereka masih bisa tersenyum menghadapi kehidupan ini.

Kegagalan yang Berarti

Kejadian 1 bulan lalu tepatnya awal Februari merupakan peristiwa yang tidak pernah saya bayangkan akan terjadi. Berbagai impian dan cita-cita yang telah saya rencanakan setelah seminar dan sidang S1 tiba-tiba runtuh seketika dengan hasil yang tidak memuaskan.
Hari ini pun,, saya telah berani untuk menceritakan apa yang terjadi saat itu karena saya baru merasa saya telah mampu bangkit dari kegagalan tersebut. Kegagalan yang kini membuat saya belajar banyak tentang hubungan sebab akibat dalam kehidupan ini.

28 Januari 2012 saya mendapatkan email dari PT Genetika mengenai hasil sekuensing 4 isolat saya. Harapan saya saat itu adalah daam waktu 2 minggu saya harus sudah bisa membuat pohon filogenetik dan draft naskah seminar saya kepada kedua pembimbing saya dan dengan impian2 saya lainnya Tapi ternyata takdir berkata lain, saat saya menerima hasil tersebut, teman sebimbingan saya mahasiswa S3 mengatakan untuk mem-BLAST hasil sekuen saya di situs NCBI. Dan saya pun melakukan semuanya terhadap 4 isolat saya. Dan hasilnya adalah seluruh isolat saya adalah bakteri GRAM NEGATIF. Sedangkan berdasarkan morfologinya dan hipotesis saya, isolat saya merupakan bakteri GRAM POSITF. Sat itu juga, saya sudah merasa down, saya pu mulai berfikir negative thinking terhadap hasil sekuen saya. Intinya yang saya rasakan saat itu, saya hanya ingin memnangis untuk menumpahkan segala perasaan yang ada. Mungkin terasa lebay, tapi itulah kenyataannya, sakit karena apa yang telah saya kerjakan hampir 1 tahun hasilnya tidak berhasil. Sore itu juga , saya memutuskan untuk ke Rektorat. Berharap perasaan ini akan jadi lebih baik. Rektorat atau lebih tepatnya Ditmawa adalah tempat kedua saya merasa nyaman dan tidak terlalu memikirkan segala masalah saya dengan berat.

Tapi ternyata,,hasilnya sama saja dan memamng kebetulan hari itu teman-teman saya yang ada di Ditmawa sedang rapat jadi otomatis saya tidak akan bisa curhat dengan mereka. Akhirnya saya pun pulang ke kostan, dan sejak sore itulah saya menangis. Menangis sejadi-jadinya, dan saya baru mersakan menangis hingga dada ini terasa sesak dan tak bersuara lagi . Saya sering mengalami kekecewaan karena banyak hal. Tapi, hal ini sangat beda, karena ini  merupakan penelitian yang akan mengantarkan saya ke gelar S1. Gelar yang saya sangat harapkan dan orang tua pastinya. Yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana sedihnya perasaan orang tua saya apabila mengetahui kejadian ini. Dan saya pun tidak kuat untuk membayangkannya. Karena merekalah penyemangat saya dalam penelitian ini. Saya sudah terlalu sering menyakiti mereka,,dan kejaddian ini pun pasti membuat merak sedih. Yang saat itu saya lakukan hanyalah menangis dalam salat saya, menangis dalam tidur saya. Setiap melihat hasil skuens tersebut membuat saya semakin terpuruk.Di saat itupun, saya mencoba untuk curhat kepada orang-orang terdekat saya Cipta (my bestfriend), Nung (mommy bem km) dan Kak Cayoo. Mereka semua menyarankan saya untuk konsultasi dengan kedua pemimbing saya.

Dan pada malam itulah saya pun mencoba untuk bangkit dan semangat untuk menjalani hari esok. Satu hal yang saya pikirkan malam itu adalah, saya ga boleh nangis lagi, mulai besok saya harus ketemu dosen terus mencoba ngelab lagi dari awal. Saya pun langsung membuat rencana-rencana supaya peneltian ini tetap jalan, ga boleh stuck disini hanya karena hasil tersebut. Yang saya punya malam itu hanyalah semangat dan keyakinan saya tidak boleh menyerah. Hanya itu saja.

 Selama 3 hari sayaberkonsultasi dengan pembimbing kedua saya untuk memastikan apakah hasil sekuens saya benar atau tidak. Dan akhirnya pada hari Rabu, saya pun memberanikan diri untuk melapor hasilnya kepada pembimbing satu saya bahwa hasil sekuens saya tidak bagus.  Dan akhirnya pun saya harus mengulang penelitian S1 saya ini. Beberapa teman saya menyarankan untuk mengganti topik bahkan ganti pembimbing. Tapi saya tidak mau, karena saya pun akan merasa sangat lelah apabila saya harus belajar hal baru lagi. Lebih bak saya memperbaiki apa yang sudah saya pelajari dan harapannya saya akan lebih mengerti dengan topik penelitian saya. Dan sampai seminggu, hal itu terjadi saya pun belum emmberitahukan kepada orang tua saya, karena ketakutan saya akan reaksi mereka terhadap kejadian ini. Akhirnya saya pun memberitahukan ayah saya melalui sms. Sore harinya, adik saya, ayah saya menelpon saya terus dan saya pun tidak mengankat telepon tersebut. Saya merasa belum kuat untuk berbicara dengan saya, saya tidak ingin menangis lagi. Hanya itu ketakutan saya. Mungkin saya sudah terlalu lelah menangis. Kata-kata sms Ayah juga merupakan faktor yang membuat saya bangkit dari keadaan ini. Kata-kata yang paling saya ingat adalah "TATAP MASA DEPANMU DENGAN CERIA DAN OPTIMIS". Saya tidak menyangka  sekalipun terharu dengan kata-kata itu.

Dan kini pun, sudah 2 bulan saya menjalani penelitian dari awal. Rasanya? Berat tapi saya yakin semua akan indah pada waktunya (Wiraswasta 2012).  Saya pun mulai mendekatkan diri dengan Tuhan, belajar untuk lebih banyakbersyukur dengan apa yang telah saya peroleh. Sya pun tak kan bisa bangkit tanpa mereka semua, teman-teman yang selalu ada di samping saya. Semangat saya pun harus saya tingkatkan terus. Dan hal yang membuat saya tidak ingin meyera adalah, "SAYA TIDAK BOLEH KALAH BERPERANG DENGAN KEADAAN INI". Karena, kejadian yang saya alami sekarang adalah modal untuk saya mejadi pribadi yang memiliki mental yang kuat dalam mengahdapi kehidupan yang keras ini.

Rabu, Maret 21

Press release Eagle Awards Documentary Competition


Salah satu permasalahan yang terjadi dalam pembangunan pertanian Indonesia adalah adanya kesenjangan antara balai penelitian dan perguruantinggi dengan masyarakat petani mengenai teknologi pertanian yang diciptakan dan hasil penelitian yang sulit untuk dimengerti oleh masyarakat petani. Salah satu faktor yang mendukung hal tersebut adalah factor pendidikan dari masyarakat petani. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternative dimana masyarakat petani dapat memahami cara kerja dari teknologi yang diciptakan ataupun hasil penelitian yang mendukung kemajuan pertanian secara menarik dan salah satu alternatifnya yaitu melalui film dokumenter. Film dokumente rmerupakan sarana audio visual yang disajikan berdasarkan terhadap data dan fakta, disampaikan secara kreatif dan menarik dengan menggunakan hubungan sebab akibat yang jelas dalam sebuah sudut pandang yang unik serta terdapat cerita kemanusiaan (elemen dramatik) yang dapat mempengaruhi emosi penontonnya.Diharapkan melalui film dokumenter, perguruan tinggi dan balai penelitian lebih mudah dalam mensosialisasikan teknologi dan hasil penelitian terbaru terhadap masyarakat dalam rangka peningkatan pendidikan di pedesaan Indonesia.
Metro TV melalui program Eagle Awards memberikan sebuah media bagi anak muda Indonesia yang kreatif dan kritis terhadap sebuah fakta peristwa dan masalah yang terjadi di masyarakat luas agar menjadi sebuah inspirasi perubahan. Selain itu, diharapkan melalui pemikiran kreatif anak muda dapat mengajak masyarakat untuk melihat berbagai peristiwa tersebut sebagai potensi bagi bangsa Indonesia dibalik permasalahan yang terjadi saat ini. Secara geografis, Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia yaitu rangkaian Pegunungan Mediteran dan rangakaian Pegunungan Sirkum Pasifik. Selain itu berdasarkan lempengbumi, Indonesia merupakan pertemuan dari 2 lempeng bumi  yang bertumbukan yaitu lempeng Australia-Indonesia dan lempeng Asia. Fakta tersebutlah yang menyebabkan Indonesia sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan gunung meletus. Selain itu, Indonesia pun tengah mengalami bencana alam lainnya yang disebabkan oleh kelalaian manusia seperti banjir dan kebakaran hutan.Tetapi, bencana alam tersebut janganlah dijadikan sebagai alasan yang menyebabkan Indonesia menjadi terpuruk. Melainkan berusaha untuk bangkit dari keterpurukan tersebut dan menjadi bangsa kuat dan tangguh. Oleh karena itu, tema yang diangkat Eagle Awards pada tahun ini adalah “Indonesia Tangguh” dimana sineas muda Indonesia dapat mengungkapkan sebuah peristiwa mengenai isu kebencanaan dari berbagai sudut pandang yang disajikan dalam bentuk film dokumenter. Dengan harapan melalui film documenter tersebut tidak hanya menjadi tontonan yang menarik tetapi juga mampu menginspirasi masyarakat Indonesia untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan yang tengah terjadi saat ini dan menciptakan bangsa ini menjadi bangsa yang tangguh.
Program Eagle Awards Documentary Competition merupakan ajang pelatihan, produksi dan kompetisi film documenter bagi pemula. Program ini sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2005 dan tahun ini merupakan tahun ke-8 pelaksanaan Eagle Awards. Saat ini program Eagle Awards Documentary Competition telah memasuki kegiatan Roadshow. Roadshow tahun ini dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia diantaranya Padang, Palembang, Makassar, Bogor, Jakarta dan Aceh.
Roadshow Eagle Awards Documentary Competition Bogor dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2012 yang dimulai pada pukul 08.00-16.30 WIB bertempat di Auditorium Andi Hakim Nasution, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Direktorat Kemahasiswaan IPB, BEM KM IPB, Eagle Institute dan Metro TV. Kegiatan roadshow ini dibagi menjadi 3 sesi yaitu coaching clinic, film screening dan diskusi interaktif dengan para alumni Eagle Awards. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan dari KetuaPelaksana, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak Metro TV yang diwakilkan oleh Saudara Jastis Arimba. Lalu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Green TV oleh Ibu Arnis selaku Direktur Produksi Green TV, dan terakhir sambutan oleh Bapak Bambang Riyanto SPi., M.Si selaku wakil dari Direktorat Kemahasiswaan IPB.
Sebelum kegiatan coaching clinic dimulai, terlebih dahulu terdapat sesi film screening dimana para peserta melihat pemutaran Film Dokumenter Terbaik Eagle Awards 2011 yaitu Presiden Republik Abu-Abu karya Mutiara Paramitha Andika dan Afief Riyadi dan Film Dokumenter Rekomendasi Juri yaitu Garamku Tak Asin Lagi karya Jamaluddin Phonna dan Azhari. Sesi coaching clinic ini dipandu oleh seorang moderator yaitu Prita Laura (Presenter Metro TV) dengan 3 pembicara yaitu Gerzon R Awailala, Tedika Puri Amanda, dan JastisArimba. Gerzon R Ayawaila adalah seorang Dosen Film Dokumenter Istitut Kesenian Jakarta, Produsen/Sutradara Film Dokumenter. Sedangkan Tedika Puri Amanda adalah salah satu sutradara film documenter terbaik Eagle Awards tahun 2007 dengan judul Gubuk Reot di Atas Ladang Minyak Internasional dan JastisArimba yang juga merupakan salah satu sutradara film documenter terbaik Eagle Awards tahun 2007 dengan judul Kepala Sekolahku Pemulung. Dalam sesi coaching clining ini peserta mendapatkan materi dari para narsumber mengenai ide kreatif dalam pembuatan film dokumenter, bagaimana cara membuat proposal film dokumenter Eagle Awards serta tahapan dalam pelaksanaan dan mekanisme Eagle Awards 2012 dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para peserta.
Acara kembali dilanjutkan yang dibuka dengan hiburan yaitu penampilan akustik dari Accoulogy (Accoustic of Biology) dan games yang dipandu kembali oleh MC. Setelah itu acara dilajutkan dengan sesi film screening dengan beberapa film documenter terbaik Eagle Awards yaitu Gubuk Reot di Atas Ladang Minyak Internasional karya Tedika Puri Amanda dan Kukuh M.Ani, Dongeng Ajaib karya Budiyanto dan Elsha Parawira Putri, Suster Apung karya Arfan Sabran dan Beasiswa Ala Bajau karya Tomy Almijun Kibu dan Rosniawaty F. Tahir. Acara kembali dilanjutkan dengan diskusi ringaninteraktif yang dimoderatori oleh Prita Laura dengan 4 orang pembicara yaitu Gerzon R Ayawaila, Tedika Puri Amanda, Tomy Almijun Kibu dan Agrha Adi Prayogo (Sang Pengumpul Asap)dandilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan para peserta. Kegiatan ini diakhiri dengan games kembali dan berakhir pada pukul 16.30 WIB.

Pemberian Kenang-kenangan Metro TV kepada IPB

Sesi diskusi inetraktif 

Akhir dari diskusi interaktif